Klungkung, - Setelah hampir dua pekan tertutup akibat longsor, akhirnya jalur irigasi Subak Pau di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, kembali normal beroperasi.
Hal itu disampaikan oleh Danramil Banjarangkan, Kapten Cba I Nyoman Suryatha, setelah pihaknya bersama tim relawan dan masyarakat setempat berhasil membersihkan material longsor yang menutupi saluran irigasi vital tersebut.
Longsor yang terjadi pada akhir Januari 2025 sempat mengganggu distribusi air ke lahan pertanian di Subak Pau, yang mengakibatkan kekhawatiran petani setempat akan terhambatnya kegiatan pertanian mereka, terutama untuk musim tanam padi.
Selama dua pekan, petani terpaksa menghadapi kekurangan pasokan air karena saluran irigasi yang terhalang material longsor seperti batu dan tanah.
Baca juga:
Pelabuhan Nusa Penida Dijaga Ketat Babinsa
|
“Berkat kerja keras masyarakat, relawan, serta dukungan penuh dari jajaran TNI, khususnya Koramil Banjarangkan, saluran irigasi Subak Pau sudah kembali normal. Kami berupaya untuk membersihkan material longsor dengan cepat agar air bisa kembali mengalir dan pertanian warga tidak terhambat, ” kata Kapten Cba I Nyoman Suryatha. Senin (10/02/2025).
Proses pembersihan melibatkan anggota TNI, masyarakat setempat, serta petugas dari dinas terkait. Berbagai peralatan berat juga diterjunkan untuk mempercepat proses pengangkatan material longsor. Setelah dua pekan berlalu, saluran irigasi yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani kini dapat berfungsi dengan normal kembali.
Danramil Banjarangkan menegaskan, kejadian itu menjadi pengingat bagi pentingnya sinergi antara masyarakat, Pemerintah, dan TNI dalam menjaga kelancaran kegiatan pertanian, terutama terkait infrastruktur vital seperti irigasi.
Ia juga mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam seperti longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama pada musim hujan.
Baca juga:
Babinsa Klungkung Kawal Pelaksanaan Tracing
|
“Dengan kondisi irigasi yang kembali normal, diharapkan para petani di Subak Pau dapat melanjutkan kegiatan pertaniannya tanpa hambatan, serta terus menjaga kearifan lokal dan sistem irigasi tradisional yang sudah diwariskan turun temurun, ” tandasnya. (*)